Inspirasi Milenial
Setelah beberapa lama menyusuri tebing yang curam, perjalanan harus menyeberangi sungai beberapa kali. Ada yang sudah dibuatkan jembatan kayu, namun ada juga yang harus masuk ke dalam sungai. Mula-mula sungai tidak begitu terjal dan dalam, namun ketika memasuki kawasan curug berubah menjadi sangat terjal dan dalam. Cukup menantang untuk treker pemula dan juga jalannya bervariasi. Ada tebing, jalanan setapak, aliran sungai dan di sisi kanan dan kiri jalan setapak terdapat bekas-bekas perapian yang dibuat oleh para treker.
Beberapa petunjuk arah cukup membantu kelancaran perjalananku. Namun dibererapa belokan jalan setapak belum ada petunjuk arah sama sekali sehingga kadang harus bergerak ke semua kemungkinan arah yang ada untuk melihat jejak jekak kaki yang ada.
Beberapa pohon tumbang menghalangi jalanku, ada yang mudah untuk dilalui namun ada juga yang membuat bingung, karena pohon tumbang melintang di sungai dan menutup akses jalan setapak. Ibarat bermain seperti pramuka diwaktu sekolah lagi untuk dapat menembus rintangan dengan jalan merunduk, merayap, bergantung di pohon dan juga melompat dan meloncat.
Jembatan kayu yang digunakan untuk menyeberang sungai sebagian sudah lapuk dan sangat licin, sehingga aku harus super hati-hati untuk meniti jembatan itu menuju seberang sungai. Kupikir jembatan kayu ini lebih baik daripada harus masuk ke dalam sungai.
Beberapa saat menjelang curug aku bertemu dengan sepasang muda -mudi yang sudah turun dari curug. Aku sempat berbincang dan bertanya apakah destinasi masih jauh atau sudah mendekati. Muda - mudi itu menjawab bahwa tinggal 3 kali tanjakan lagi sudah sampai di curug benowo.